Anjing polisi dengan segera dapat dipensiunkan, digantikan sensor elektronik “dog-on-a-chip” yang dapat mengendus kokain dan jenis narkotika lainnya.
Peneliti di Georgia Tech menciptakan alat pendeteksi yang portabel, murah, dan tidak makan atau membutuhkan pasangan. “Teknologi ini memberikan alat sensor yang real time, mengurangi waktu antara penangkapan obat dan analisis laboratorium” ujar Desmond Stubbs, calon Doctor dibawah bimbingan William Hunt, Ph.D., Profesor teknik elektro di Georgia Tech. Dua kunci utama dari setiap alat sensor adalah sensitifitas dan spesifisitas. Keterbatasan anjing sendiri adalah memiliki sensitifitas yang berbeda-beda dan mengalami kesulitan apabila terdapat kehadiran bau zat yang lain, seperti kopi yang digunakan untuk menutupi bau kokain.
Alat ini mendeteksi kokain sedikitnya trillitionth/gram. Sensifitas ini diberikan melalui Surface Acoustic Wave (SAW) elektronik, merupakan metode analitik yang biasa digunakan hidung elektronik lainnya, hanya hidung elektronik tidak ditujukan untuk masalah spesifisitas (kekhususan). SAW dilapisi oleh lapisan tipis anti BZE (benzoylecgonine) antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan zat yang masuk. Ketika contoh bau zat melalui lapisan tersebut, molekul kokain sampai ke anti BZE, menyebabkan perubahan pada gelombang suara pada kristal quartz yang dideteksi sebagai sinyal listrik.Selain untuk mengendus obat-obatan, kemampuan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi ini, dapat digunakan di bandara atau tempat lain untuk mendeteksi bahan peledak dan bahan kimia berbahaya.(Kharistya/center.acs.org)
|